BERITAU.ID, KOTA PEKALONGAN – Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Jawa Tengah melaksanakan monitoring dan evaluasi dalam rangka Lomba HKG PKK Bangga Kencana Kesehatan di Kota Pekalongan. Ketua TP PKK Kota Pekalongan memaparkan sejumlah program TP PKK yang telah dilaksanakan di Kelurahan Jenggot Kota Pekalongan.
Ketua TP PKK Kota Pekalongan, Inggit Soraya menjelaskan, saat ini PKK telah menjadi agen pembangunan dan agen perubahan terdepan terutama dalam peningkatan kesejahteraan keluarga. “Kiprah PKK di lingkungan masyarakat juga merupakan salah satu ikon bergeraknya civil society dalam peningkatan kesejahteraan keluarga dan menjadi lebih terasa efektivitasnya dengan adanya kader-kader yang menjangkau sampai di tingkat kelurahan,” terang Inggit, Rabu (13/12/2023).
Inggit mengungkapkan bahwa Gerakan PKK dengan 10 Program Pokok bertujuan untuk memberdayakan keluarga dalam mencapai kesejahteraan keluarga. Kegiatan pemberdayaan yang mendukung Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) dan Percepatan Penurunan Stunting yang terkait dengan 10 Program PKK, khususnya program ke 7, 9 dan 10 (Kesehatan, Kelestarian Lingkungan Hidup dan Perencanaan Sehat) telah dilakukan secara nyata dan mendapat pengakuan yang luas.
“Saat ini, percepatan penurunan stunting menjadi program prioritas nasional. TP PKK juga memiliki peran strategis dalam Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di semua tingkatan serta menjadi salah satu unsur penting dalam Tim Pendamping Keluarga. Bersama Bidan dan Kader KB, Kader PKK memiliki tugas melaksanakan pendampingan melalui serangkaian kegiatan seperti penyuluhan, fasilitasi pelayanan rujukan dan fasilitasi bantuan sosial serta surveilans/pengawasan/pengamatan untuk mendeteksi dini faktor risiko stunting,” beber Inggit.
Inggit ingin meningkatkan akses informasi dan pelayanan keluarga dan/atau keluarga berisiko stunting dengan sasaran prioritas calon pengantin/calon pasangan usia subur, ibu hamil, ibu pasca persalinan, dan balita usia 0-59 bulan. “Berbagai upaya integrasi dalam rangka penurunan stunting telah kita lakukan, misalnya DASHAT (Dapur Sehat Atasi Stunting), Kampung Keluarga Berkualitas, Posyandu ILP (Integrasi Layanan Primer) bagi balita, lansia, remaja, BKB HIU (Bina Keluarga Balita Holistik Integratif Unggulan), UPPKA (Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor), KRPL (Kawasan Rumah Pangan Lestari), dan TPK (Tim Pendamping Keluarga) dan kegiatan lain yang mendukung,” tutup Inggit.