BERITAU.ID, KOTA PEKALONGAN – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Pekalongan kembali melakukan simulasi proses pemungutan dan penghitungan suara Pemilu 2024. Simulasi tungsura Pemilu 2024 kali ini mengambil sampel TPS 51 BRD Residence dengan melibatkan ratusan pemilih yang berada di Kelurahan Pringrejo, Kecamatan Pekalongan Barat, Kota Pekalongan, Rabu (31/1/2024). Tempat dan Sumber Daya Manusia (SDM) serta kelengkapan logistik pada simulasi itu pun di setting persis saat pelaksaan Pemilu 2024 pada 14 Februari 2024.
Kegiatan simulasi tersebut merupakan bentuk edukasi kepada calon pemilih untuk lebih memahami alur dan estimasi waktu proses pemungutan suara.
Ketua KPU Kota Pekalongan, Fajar Randi Yogananda mengungkapkan bahwa, sebelumnya KPU telah melaksanakan simulasi tungsura Pemilu 2024 di Halaman Sekolah Dasar Negeri (SDN) Buaran yang merupakan TPS 07 di Jalan Pelita II, Buaran Gg. 3 Pekalongan, Buaran Kradenan, Kecamatan Pekalongan Selatan. Sementara, kali ini yang membedakan dari pelaksanaan simulasi sebelumnya adalah pemilihan lokasi yang menjadi salah satu lokasi rawan bencana banjir di Kota Pekalongan yakni di TPS 51 BSD Residence Kelurahan Pringrejo, Kecamatan Pekalongan Barat.
“Dikarenakan terletak di wilayah rawan bencana, maka TPS disini disetting model TPS panggung sebagai antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan ketika lokasi tersebut pada pemungutan suara nanti tergenang banjir,” ucap Fajar.
Fajar menyebutkan, KPU menyiapkan 195 Tempat Pemungutan Suara (TPS) panggung dari 881 TPS yang tersebar di 4 kecamatan yang ada di Kota Pekalongan. Rinciannya, di Kecamatan Pekalongan Barat ada 96 TPS, 68 TPS di Kecamatan Pekalongan Utara, di wilayah Kecamatan Pekalongan Timur ada 21 TPS, dan di Kecamatan Pekalongan Selatan ada 10 TPS panggung.
“Pada simulasi ini kertas surat suara didesign berisikan gambar buah, bukan nama partai ataupun foto calon peserta pemilu 2024,”ujarnya.
Lanjut Fajar menambahkan, berdasarkan evaluasi pada pelaksanaan simulasi tungsura pertama yang masih membutuhkan waktu cukup lama, maka KPU menginstruksikan pemilih yang masuk dalam kategori lansia dan disabilitas agar bisa dibantu oleh petugas KPPS 6, khususnya pada saat pemilih ini memasukan surat suaranya ke kotak suara yang disediakan.
“Harapannya dengan simulasi kedua kalinya ini bisa mendapatkan kembali formula yang terbaik dan mereka baik masyarakat maupun petugas TPS bisa lebih memahami proses pencoblosan pada hari H Pemilu 2024,”harapnya.
Salah satu peserta simulasi tungsura di TPS 51 BRD Residence, Dzikriyah (49 tahun) mengaku tidak kebingungan maupun kesusahan saat mengikuti simulasi pencoblosan dan tungsura ini.
“Mudah kok dan gak bingung saat akan memberikan hak pilih. Dimulai dari proses pendaftaran, mendapatkan 5 jenis surat suara, setelah itu menunggu dipanggil untuk ke ruang pencoblosan. Setelah selesai mencoblos, surat suara dimasukkan ke kotak suara, dan mencelupkan jari ke tinta yang telah disediakan sebagai bukti sudah mencoblos dan memberikan hak suara dalam pemilu,”pungkasnya. (Lim)