Jelang Peringatan 54 Tahun PBB,Galeri Arsip Perbatasan PLBN Skouw Diresmikan

BERITAU.ID,JAYAPURA – Galeri Arsip Perbatasan diresmikan di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw, Jayapura, Papua tepat menjelang peringatatan 54 Tahun PBB menerima pelaksanaan Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera) Papua melalui Resolusi PBB No. 2504 pada Sidang Umum PBB ke-24 tanggal 19 November 1969. Hal ini diungkapkan Deputi Bidang Konservasi Arsip, Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Kandar, jumat, (17/11/2023).

“Dua hari lagi tepatnya tanggal 19 November, kita akan memperingati 54 tahun PBB menerima Pepera Papua.
Peringatan ini tepat sekali dengan peresmian galeri arsip perbatasan di PLBN Skouw, yang merupakan kerja sama ANRI dengan BNPP,” ungkap Kandar.

Dalam sejarahnya, lanjut Kandar, Papua pada abad 14 menjadi bagian dari wilayah Kerajaan Majapahit, dilanjutkan Kesultanan Tidore hingga pertengahan abad 19, kemudian dijajah Belanda. Papua kembali ke pangkuan NKRI pada tahun 1963.

“Perjuangan mengembalikan Papua ke Pangkuan NKRI telah melahirkan banyak pejuang, antara lain ada 5 pejuang yang telah diakui oleh Negara sebagai pahlawan nasional yaitu: Frans Kasiepo, Marthen Indey, Silas Papare, Johannes Abraham Dimara, dan Machmud Singirei Rumagesan,” urainya.

Masih banyak pejuang Papua yang layak menjadi Pahlawan Nasional, untuk itu peran Lembaga Kearsipan Daerah Provinsi dan Kabupaten Kota bersama Dinas Sosial Papua sebaiknya segera mengusulkan tokoh-tokoh Papua yang lain yang berkonstribusi besar bagi bangsa dan negara untuk memperoleh anugerah sebagai gelar Pahlawan Nasional.

Keberadaan galeri arsip perbatasan ini, Kandar menjelaskan, upaya bersama ANRI dan BNPP bersinergi dalam menyukseskan salah satu program prioritas pemerintah melakukan percepatan pembangunan Papua, dari sektor kebudayaan.

“Galeri ini diharapkan dapat dilanjutkan ke seluruh PLBN. Untuk itu, kami atas nama pimpinan ANRI menyampaikan terima kasih kepada BNPP melalui Bapak Pelaksana Harian Sekretaris BNPP (Robert Simbolon) atas kerja sama yang sangat baik ini,” katanya, pada saat memberi sambutan di peluncuran Galeri Arsip Perbatasan.

Menurut Kandar, arsip merupakan informasi yang akurat, memberikan konstribusi besar bagi negara, apalagi arsip perbatasan menjadi salah satu arsip terjaga yang terkait secara langsung terhadap keberadaan dan kelangsungan NKRI. Untuk itu arsip perbatasan di seluruh Indonesia sudah selayaknya harus dikelola dengan baik, dan dimanfaatkan seluas-luasnya untuk kemaslahatan masyarakat, bangsa dan negara.

“Sekali lagi melalui galeri arsip ini kita akan dapat memberikan pemahaman sejarah yang sama bagi masyarakat Indonesia khususnya di Papua. Bahwa kita semua adalah sebagai bagian dari NKRI yang utuh. Ada pepatah ‘No History No Future’,” ujarnya.

Disisi lain, dalam sambutannya Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) Robert Simbolon, mewakili Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian selaku Kepala BNPP, menyampaikan dukungan penuh Kepala BNPP atas terwujudnya Galeri Arsip Perbatasan ini.

“Pak Menteri (Tito Karnavian) memberikan respon positif dan memerintahkan Kami untuk merealisasikan galeri arsip perbatasan ini bersama ANRI,” ucap Robert, yang secara definitif menjabat sebagai Deputi Bidang Pengelolaan Batas Wilayah Negara BNPP.

Robert menambahkan, agar pembangunan galeri arsip ini dapat dilanjutkan ke lokasi PLBN lainnya. “Di NTT bisa di PLBN Motaain, di Kalimantan Barat bisa di Entikong dan di Kalimantan Utara bisa di PLBN Seinyamuk,” papar mantan Pj. Gubernur Nusa Tenggara Timur itu.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *