BERITAU ID, BATANG – Bawaslu Batang menggandeng sejumlah pegiat medsos di Batang, Senin (20/11/2023). Hal ini sebagai upaya untuk mencegah sebaran hoaks dalam Pemilu 2024.
Langkah ini turut dilakukan sebagai bentuk persiapan Bawaslu Batang dalam mengawasi kegiatan kampanye baik di lapangan maupun di media sosial (internet). Sebagai persiapan, Bawaslu mendorong terbentuknya gugus tugas pengawasan konten media sosial (medsos).
Ketua Bawaslu Batang Mahbrur menyebut, hadirnya Gugus Tugas Pengawasan Konten Internet, diharapkan bisa mengantisipasi potensi penyebaran informasi hoaks dan berita palsu, yang dapat memengaruhi opini Masyarakat.
“Melalui Gugus Tugas ini, kita berharap dapat lebih efektif dalam mengawasi dan mengatasi potensi penyebaran informasi yang dapat memengaruhi opini publik,” ujar Mahbrur, saat rakor Gugus Tugas Pengawasan Konten Internet, di Aula Bawaslu Batang, Kabupaten Batang, Senin (20/11/2023).
Pada tanggal 28 November salah satu metode kegiatan kami adalah kampanye menggunakan media social, dan kami hari ini membentuk istilahnya merintis dengan teman-teman, beberapa relawan untuk menjembatani bersama Diskominfo, Forkombi, Saka Adhiyasta, Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR), Roban Batang siap mengawasi (Rotasi) serta Bawaslu dalam rangka untuk memastikan Pemilu itu bisa bersih bermartabat tidak terjadi penyebaran hoaks, isu dan sebagainya.
“Makanya, kita bentuk relawan siber yang istilahnya itu, supaya nanti bisa meminimalisir terjadinya informasi-informasi tidak benar, paling tidak nanti mereka bisa mengedukasi, memberikan dan menangkal ketika ada informasi-informasi yang tidak sesuai,” jelasnya.
Ia juga berharap, dengan adanya gugus tugas dapat mempermudah dalam menyaring berita bohong di berbagai platform media sosial.
“Semoga kegiatan ini dapat memberikan gambaran yang jelas terkait potensi dan antisipasi pelanggaran dalam pelaksanaan Pemilu 2024, pengawasan penyelenggaraan pemilu dalam konteks politik identitas, polarisasi politik dan isu SARA, memetakan strategi kontra wacana berita bohong, dan ujaran kebencian terkait Pemilu 2024,” pungkasnya.