BERITAU.ID, BATANG – Sampah momok yang sulit dipecahkan, menghantui daerah-daerah dan negara secara keseluruhan. Manusia sendiri adalah salah satu sumber penghasil sampah terbesar di dunia. Namun, di Desa Beji, Kecamatan Tulis, Kabupaten Batang, terjadi perubahan menarik.
Warga mulai mengadopsi sistem pembuangan sampah ala Jepang. Semua bermula dari keresahan beberapa warga di wilayah Desa Beji Kecamatan Tulis. Mereka resah melihat banyaknya sampah yang menumpuk di aliran sungai, termasuk di wilayah RT .
Tanpa solusi bersama di tingkat desa, warga RT 1 melakukan musyawarah dan menemukan solusi dengan mengadopsi sistem pembuangan sampah yang meniru gaya Jepang.
“Ide pembuangan sampah ala Jepang muncul karena keresahan warga kami melihat sungai yang penuh dengan sampah. Setelah melalui musyawarah, akhirnya terciptalah sistem pembuangan sampah yang meniru ala Jepang,” kata Ketua RT 1 RW 1 Kholid Alfarisi saat ditemui di Desa Beji, Kecamatan Tulis, Kabupaten Batang,.
Sistem ini berfungsi dengan semua warga wajib membuang sampah dengan memasukkannya ke dalam plastik dan mengikatnya. Kemudian, mereka mengumpulkan sampah pada titik-titik yang telah ditentukan. Selain mengadopsi model pembuangan ala Jepang, pemuda di desa ini juga memiliki pengolahan sampah yang dapat diubah menjadi kompos.
“Langkah ini menunjukkan bahwa dengan kerjasama dan kesadaran bersama, kita dapat mengatasi masalah sampah dan menjaga lingkungan,” ujar dia.
Menurutnya, keberhasilan penerapan sistem ini akan memberikan manfaat ekonomi di masa depan, terutama jika sampah bisa diubah menjadi kompos dengan efisien.
Inisiatif ini mendapat dukungan penuh dari warga setempat. Menurut Sumarno, salah seorang warga Desa Beji, “Saya merasa bangga dengan langkah ini. Lingkungan kita menjadi lebih bersih dan sehat. Semoga inisiatif seperti ini bisa menjadi contoh bagi desa-desa lainnya.”
Kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan semakin tumbuh di masyarakat Desa Beji. Mereka yakin bahwa upaya kecil seperti ini, jika dilakukan secara konsisten, akan membawa perubahan besar dalam jangka panjang.
Dengan adopsi sistem pembuangan sampah ala Jepang, Desa Beji, Tulis, Batang, menunjukkan kepada dunia bahwa perubahan nyata dimulai dari tindakan kecil. Semoga langkah ini bisa menginspirasi banyak orang untuk peduli pada lingkungan dan mengambil tindakan nyata untuk menjaga kelestariannya.