BERITAU.ID – Kota Pekalongan, yang dikenal sebagai Kota Batik, kini menjadi pusat perhatian dalam industri tekstil dan pakaian. Banyak usaha garmen yang tumbuh subur di kota ini, membawa harapan besar untuk menyerap tenaga kerja lokal. Dalam upaya untuk memanfaatkan potensi ini, Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Dinperinaker) bekerja sama dengan Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) seperti LPK A’Nur Landungsari dan LPK Nisfisano Krapyak untuk menyelenggarakan pelatihan keterampilan menjahit.
Betty Dahfiani Dahlan, Kepala Dinperinaker Kota Pekalongan, menekankan pentingnya pelatihan keterampilan menjahit yang digelar secara rutin.
“Kami memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk memiliki keterampilan khusus, sehingga mereka memiliki daya saing di pasar kerja yang semakin ketat,” ujarnya.
Pelatihan ini diharapkan bisa menjadi jalan bagi masyarakat untuk meningkatkan kompetensi mereka, ditambah dengan sertifikat kompetensi yang diberikan setelah menyelesaikan pelatihan. Sertifikat ini menjadi nilai tambah bagi peserta dalam mencari pekerjaan.
Pengelola LPK A’Nur, Mugiono, menegaskan bahwa keterampilan menjahit memiliki peluang besar untuk menyerap tenaga kerja.
“Banyak garmen besar dan wirausaha konveksi mandiri yang tumbuh di Kota Pekalongan. Peluang ini harus dimanfaatkan oleh masyarakat. Dengan pelatihan menjahit, SDM Kota Pekalongan bisa memenuhi permintaan industri,” jelas Mugiono. Menurutnya, dengan SDM yang mahir menjahit, Kota Pekalongan tidak perlu lagi mengimpor tenaga kerja dari luar kota, sehingga mampu mengurangi angka pengangguran.
### Perjanjian Kerja Sama dengan Industri Garmen
LPK A’Nur telah melaksanakan berbagai perjanjian atau MOU dengan sejumlah garmen besar dan konveksi rumahan. Banyak lulusan pelatihan yang telah berhasil terserap oleh industri ini. “Kami berharap, dengan potensi yang ada, bisa lebih banyak menyerap tenaga kerja dan mengurangi angka pengangguran di Kota Pekalongan,” tambah Mugiono.
Selain keterampilan teknis, sertifikat kompetensi yang diberikan setelah menyelesaikan pelatihan menjahit menjadi nilai tambah yang signifikan.
Sertifikasi ini tidak hanya membuktikan bahwa peserta memiliki keterampilan yang dibutuhkan, tetapi juga memberikan kepercayaan diri bagi mereka untuk bersaing di pasar kerja. Sertifikat kompetensi yang diakui oleh industri merupakan jaminan kualitas yang diincar oleh banyak perusahaan garmen.
Dengan adanya pelatihan keterampilan menjahit ini, diharapkan kualitas hidup masyarakat Kota Pekalongan akan meningkat. Mereka yang sebelumnya tidak memiliki pekerjaan kini memiliki peluang untuk mendapatkan penghasilan yang layak. Pelatihan ini tidak hanya mengajarkan keterampilan teknis, tetapi juga menanamkan disiplin dan etos kerja yang tinggi kepada para peserta.
Selain bekerja di garmen besar, keterampilan menjahit juga membuka peluang bagi masyarakat untuk berwirausaha mandiri.
Banyak lulusan pelatihan yang memilih untuk membuka usaha konveksi sendiri, memproduksi pakaian resmi atau sehari-hari. Ini merupakan langkah positif untuk membangun ekonomi lokal yang lebih mandiri dan berkelanjutan.
Pelatihan keterampilan menjahit di Kota Pekalongan merupakan langkah strategis yang diambil oleh Pemerintah Kota dan LPK untuk mengatasi masalah pengangguran dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Dengan dukungan dari industri garmen lokal, pelatihan ini diharapkan mampu menciptakan tenaga kerja yang kompeten dan bersaing di pasar kerja. Kota Pekalongan tidak hanya dikenal sebagai Kota Batik, tetapi juga sebagai pusat pelatihan keterampilan menjahit yang menghasilkan SDM berkualitas tinggi.