BERITAU.ID, BATANG – Ribuan petani seluruh pulau jawa berkumpul untuk melakukan aksi Petani Bela Jokowi di Desa Tumbrep, Kecamatan Bandar, Kabupaten Batang, Jumat (26/1/2024).
Aksi itu didasari pernyataan cawapres nomor urut 3, Mahfud MD pada debat kemarin soal hasil reforma agraria nol persen.
Total lebih dari 4.000 petani yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Perhutanan Sosial (Gema PS) Indonesia, mengikuti aksi. Selain pernyataan sikap, para petani menyatakan sikapnya dengan penandatanganan di banner.
Ketua Gema PS Indonesia, Rozikin Bledek mengatakan, bahwa pernyataan yang dilontarkan cawapres nomor urut 3 tidak benar. Jadinya hari ini kami harus meluruskan apa yang disebutkan pak Mahfud itu seolah menggiring opini Pak Presiden Jokowi tidak berbuat apa-apa. itu (pernyataan Pak Mahfud, red) salah.
Padahal sejak 2016, para petani hutan sudah mendapat manfaat kebijakan Jokowi. Makanya, para petani tidak sepakat dengan pernyataan Mahfud yang menyebut tidak ada satupun sertifikat yang terdistribusi.
Ia memperkuat pernyataannya itu dengan kedatangan Presiden Jokowi pada 8 Juni 2022 silam di tempat yang sama. Saat itu, ada acara syukuran hasil bumi bersama Gema PS Indonesia soal redistribusi lahan.
Pada waktu itu, Presiden Jokowi menyebut 324 Ribu Hektar di Jawa saja, dan di Indonesia sudah lebih 5 juta hektare.
Sudah banyaknya masyarakat yang hidup dalam sekitar Kawasan hutan di Pulau Jawa, baik itu yang berasal dari kawasan hutan negara maupun hutan bekas HGU.
“Nah, sekarang Pak Mahfud malah melempar pernyataan belum ada sertifikat yang redistribusi. Jadi ini tidak benar dan kami harus menyampaikan bahwa kami membela pak Jokowi,” tuturnya.
Dalam acara itu Rozikin mengatakan peserta aksi berasal dari berbagai daerah mulai dari Banyuwangi, hingga ujung Banten. Total ada perwakilan 45 kabupaten anggota Gema PS Indonesia yang hadir dari seantero Jawa.
Ia juga merinci data reforma agraria yang sudah berhasil. Yaitu Realisasi Pelepasan Kawasan Hutan untuk redistribusi tanah 2,9 juta hektare dan yang sudah menjadi areal penggunaan lahan (APL) seluas 1,3 juta hectare.
Kemudian, Realisasi redistribusi tanah Bapak Jokowi lebih kurang 2,9 juta bidang, termasuk di dalamnya tanah bekas HGU habis, HGU terlantar dan pelepasan Kawasan hutan dan lainnya, serta beberapa penjelasan lainnya.
Seorang anggota Gema PS Indonesia dari Pemalang, Nasofi menyampaikan saya adalah salah satu petani yang sudah mendapatkan sertifikat redistribusi bekas HGU sebanyak 562 bidang untuk petani dan 5 untuk koperasi.
Sementara itu, Pernyataan senada disampaikan oleh Firman dari perwakilan Malang.
“Saya berdiri di depan dengan lantang bahwa apa yang dikatakan Mahfud MD itu tidak benar. Kami sudah menerima 500 sertifikat di Malang untuk itu,” katanya.
Pernyataan senada juga dating dari Marwah asal Banyuwangi, Sasmitho asal Kediri, Jiat Kusumawan asal Madiun. Selain itu petani juga telah memperoleh SK perhutanan sosial di Jawa Tengah di antaranya Kendal, Batang, Pemalang, Pati, dan lain-lain, sebagaimana diwakili Zaenudin dari Kendal.
Sementara dari Jawa Barat dan Banten diwakili Wajo dan Acep Sholahudin, menyatakan telah menerima SK perhutanan sosial Banten, Cianjur, Subang, Sukabumi, Indramayu, dan lain-lain. (Roe)