Rizal Bawazier Kunjungi SLBN Batang: Dengarkan Keluh dan Rangkul Harapan  Anak-Anak Istimewa

BERITAU.ID,BATANG – Pagi yang cerah di SLB Negeri Batang berubah menjadi momen penuh harapan ketika Anggota Komisi VI DPR RI, Rizal Bawazier, datang berkunjung.

Tidak ada jarak. Tidak ada protokoler yang kaku. Rizal memilih duduk berdiskusi santai bersama guru dan kepala sekolah, mendengarkan satu per satu kebutuhan dan mimpi anak-anak berkebutuhan khusus di Batang.

“Alhamdulillah, pagi ini saya bisa mengunjungi SLB Negeri Batang. Banyak sekali masukan, dan insyaallah apa yang dapat saya bantu, akan kita proses,” ucapnya dengan nada hangat.

Mimpi Melanjutkan Kuliah, Harapan Besar dari Sekolah Kecil di Batang

Di balik ruang kelas sederhana, tersimpan harapan yang besar: lulusan SLB bisa masuk perguruan tinggi.

Rizal tampak terenyuh mendengar cerita bahwa masih banyak siswa yang ragu bisa melanjutkan kuliah, bukan karena kurang kemampuan, tetapi karena kurangnya akses dan dukungan.

“Bagaimana agar setelah lulus kelas 12 mereka bisa diterima di universitas negeri. Itu penting sekali. Mentalnya harus didorong bahwa mereka bisa,” tegas Rizal.

Ia yakin pendidikan tinggi seharusnya terbuka bagi siapa pun, termasuk penyandang disabilitas. Dan kesempatan itu harus dimulai dari fasilitas yang lebih layak.

SLBN Batang Menampung 309 Anak dari Berbagai Pelosok.

Kepala SLBN Batang, Ismuningsih, menyampaikan betapa sekolah ini menjadi rumah kedua bagi 309 siswa yang datang dari berbagai kecamatan hingga wilayah paling selatan Batang.

Mereka bukan hanya berbeda kemampuan, tapi juga memiliki keistimewaan masing-masing: tunagrahita, tunadaksa, tunarungu, tunanetra, hingga autisme.

“Media pembelajaran kami masih banyak yang lama. Kami berharap bisa mendapatkan alat belajar yang lebih modern supaya anak-anak makin terfasilitasi,” ujarnya.

Dalam dialog, Rizal juga menyinggung aturan kewajiban perusahaan BUMN untuk menerima minimal 2 persen pekerja disabilitas.

“Nanti saya bicarakan pada RDP dengan BUMN. Kita harus pastikan anak-anak SLB bisa ditampung perusahaan. Ini kewajiban yang harus ditegakkan,” ujarnya.

Beberapa siswa SLB bahkan sudah berhasil bekerja mandiri, termasuk yang kini diterima di ritel modern seperti Indomaret.

Menjelang Hari Disabilitas Internasional, Rizal Titip Semangat

Rizal menyampaikan pesan sederhana namun kuat untuk para siswa.

“Tetap semangat. Perbedaan itu hal yang biasa. Yang penting terus bergerak maju,” pungkasnya.(say)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *