Site icon Beritau

Syawalan Gunungan Megono, Mengukir Jejak Kebersamaan dan Kelestarian Tradisi

BERITAU.ID, KABUPATEN PEKALONGAN – Suasana meriah memenuhi udara Kabupaten Pekalongan saat tradisi syawalan gunungan megono kembali memukau pengunjung pada hari Rabu.

Ribuan warga lokal dan wisatawan memadati acara tersebut, memberikan sentuhan kehangatan dan kebersamaan yang tak terlupakan.

Bupati Pekalongan, Fadia Arafiq, turut memeriahkan acara ini bersama Sekda Kabupaten Pekalongan dan kepala OPD lainnya. Dalam sambutannya, Bupati Fadia menggarisbawahi pentingnya menjaga dan merayakan tradisi syawalan ini.

“Tradisi ini adalah cagar budaya yang harus kita jaga bersama. Semoga Linggoasri terus berkembang dan menginspirasi tahun depan,” ujarnya bupati.

Selain kegiatan utama, masyarakat berebut gunungan megono dan hasil bumi dari 19 kecamatan, menampilkan kekompakan dan semangat gotong royong yang mengagumkan.

Lomba-lomba kreatif dan inspiratif turut menyemarakkan acara ini, menciptakan momen tak terlupakan bagi semua yang hadir.

Acara tidak hanya tentang lomba dan kompetisi, tetapi juga menawarkan hiburan seperti panggung musik dan pertunjukan seni tradisional, memberikan pengalaman yang menyeluruh bagi pengunjung dari berbagai kalangan.

Kepala Dinporapar Kabupaten Pekalongan, Wahyu Kuncoro, mengungkapkan bahwa pelaksanaan syawalan gunungan megono tersebut merupakan hasil kolaborasi semua pihak, khususnya masyarakat Linggoasri yang telah meraih penghargaan nasional juara dua sebagai desa moderasi nasional.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat, tokoh masyarakat, dan organisasi yang telah berpartisipasi dalam membantu kelancaran dan pengamanan acara ini,” kata Wahyu.

Wahyu menambahkan bahwa rangkaian kegiatan syawalan yang digelar bersifat tradisional dan berjalan lancar berkat dukungan semua pihak. (lim)

Exit mobile version