Program Maksi Gratis, Wihaji: Ini Investasi untuk Generasi Emas 2045

BERITAU.ID – Ketua Harian TKD KIM Jateng, Wihaji, memberikan dukungan penuh kepada program makan siang gratis yang menjadi salah satu janji Prabowo-Gibran.

Pasangan capres-cawapres ini berkomitmen untuk meningkatkan gizi anak-anak Indonesia dan menanggulangi stunting, sekaligus menghidupkan kembali ekonomi nasional dengan menguatkan UMKM di seluruh penjuru negeri.

Wihaji mengatakan, program makan siang gratis ini berlandaskan laporan terbaru dari WFP yang bertajuk “State of School Feeding Worldwide 2022”.

Laporan itu menyatakan bahwa program makan siang gratis di sekolah berdampak baik bagi dunia.

Lebih dari 418 juta siswa di paling tidak 76 negara merasakan kebaikan dari program ini.

“Ini menjadi dasar kuat bagi Prabowo-Gibran untuk menjalankan program yang sama di Indonesia. Dengan anggaran ratusan triliun, program makan siang gratis akan mengalirkan uang belanja dari kas negara. Hal ini berkesempatan mendorong pertumbuhan ekonomi dengan melibatkan UMKM di seluruh Indonesia,” ujar Wihaji yang juga Ketua Relawan Parikesit.

Wihaji, yang dulu menjabat sebagai Bupati Batang, menguraikan bahwa program ini bisa mendorong keterlibatan UMKM, baik secara langsung maupun tidak langsung lewat hilirisasi UMKM.

Dengan melibatkan UMKM, program ini bukan sekadar belanja, melainkan juga memberi manfaat bagi masyarakat yang menikmati hasil belanja itu.

“UMKM memiliki peran penting dalam sejarah pertumbuhan ekonomi. Terbukti saat pandemi COVID-19, UMKM menjadi penopang ekonomi nasional. Investasi pada SDM tidak bisa dilihat secara segera. Dalam rentang waktu 10 sampai 20 tahun ke depan, dampak investasi pada SDM akan tampak. Lewat program makan siang gratis ini, kita tidak cuma mengurangi stunting, tetapi juga menciptakan generasi emas 2040. Investasi ini harus dilihat sebagai upaya jangka panjang,” tegas Wihaji.

Wihaji beranggapan bahwa negara ini dibangun dengan keyakinan dan optimisme.

Dalam menghadapi rintangan, optimisme menjadi kunci untuk mencapai kemajuan. Program makan siang gratis di sekolah menjadi bagian dari optimisme ini, di mana terjadi perputaran yang simpel: adanya daya beli akan mendorong pertumbuhan ekonomi.

“Rumusnya simpel, jika ada daya beli, ekonomi akan tumbuh. Berbeda dengan pelaku usaha industri besar, UMKM bisa dilihat secara langsung dalam pertumbuhan ekonomi sehari-hari. Ketimpangan ekonomi bisa dikurangi lewat kontribusi 10-20 persen dari sektor swasta,” jelas Wihaji.

Dengan program makan siang gratis ini, paslon Prabowo-Gibran tidak hanya menawarkan solusi untuk isu gizi anak-anak, tetapi juga merancang strategi untuk menggerakkan ekonomi lewat keterlibatan UMKM.

Program ini diharapkan menjadi salah satu inovasi yang bisa membawa Indonesia menuju pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *