Site icon Beritau

Kisah Suroso Penjual Bensin Eceran di Kota Pekalongan yang Beromset Jutaan Perhari, Ternyata ini Rahasianya

BERITAU.ID, BATANG – Kejujuran itu membawa keberkahan, prinsip tersebut diyakini betul oleh Suroso (60) penjual bensin eceran warga Kelurahan Kandangpanjang, Kota Pekalongan. Berkat sikap jujurnya itu omset berjualan bensin eceran tembus 300 liter perhari.

“Ya benar sebelum muncul larangan membeli bensin menggunakan dirijen, omset saya antara 300-350 botol atau liter per hari,” ungkapnya kepada beritu.id, Sabtu (30/3/2024).

Ia mengaku berjualan bensin eceran sesuai takaran alias satu botol penuh tanpa dikurangi namun harganya tetap sama dengan penjual bensin eceran yang lain. Rp 12 ribu per liter untuk jenis pertalit.

Kakek tiga cucu menyebut untuk satu botol bensin yang diisi penuh itu sebenarnya lebih dari satu liter, jadi yang dijual itu benar-benar takarannya sama dengan yang dijual di pom bensin atau SPBU.

“Alhamdulillah pelanggan bertambah banyak dan saya menjual barang merasa tenang tidak digrundeli oleh pelanggan karena tidak mengurangi ukuran,” ucap Suroso.

Berkat usaha jujurnya itu, pengecer bensin yang membuka lapak di Jalan Tentara Pelajar itu mampu menyekolahkan ketiga anaknya perempuannya hingga lulus SMA dan merehab rumah dari semula kurang layak menjadi jauh lebih baik.

“Saya berjualan bensin eceran sejak 1993 atau 31 tahun yang lalu dengan harga saat itu Rp 700 per liter hingga sekarang dan belum beralih ke pekerjaan yang lain. Alhamdulillah hasilnya mencukupi nafkah keluarga,” katanya.

Meski demikian usaha bensin eceran dengan jujur tak luput dari sasaran kemarahan pedagang lain yang merasa dirugikan sehingga marah-marah lantaran dianggap menurunkan pendapatan.

“Saya dimarahi dengan alasan bensin yang dijual isinya penuh membuat pembeli berpindah langganan, jadi saya diminta mengurangi takaran seperti yang lain tapi saya tolak karena itu tidak jujur,” tutupnya. (gom)

Exit mobile version