Kejang Demam pada Anak, Mitos dan Fakta yang Perlu Dikenali Orang Tua

BERITAU.ID – Kejang demam pada anak adalah momen yang mengkhawatirkan bagi orang tua.

Namun, ada banyak mitos seputar kondisi ini yang perlu kita pahami dengan lebih baik.

Berikut adalah beberapa mitos dan fakta mengenai kejang demam:

1. Mitos: Kejang Demam pada Anak, Mitos dan Fakta yang Perlu Dikenali Orang Tua

Fakta: Sebenarnya, sebagian besar kejang demam tidak berbahaya dan tidak menyebabkan kerusakan otak.

Namun, ada beberapa situasi yang memerlukan perhatian medis segera, seperti kejang yang berlangsung lebih dari 5 menit atau kejang yang terjadi berulang dalam waktu singkat.

2. Mitos: Kejang Demam Hanya Terjadi pada Anak-anak yang Demamnya Sangat Tinggi.

Fakta: Kejang demam dapat terjadi pada anak-anak dengan demam suhu rendah hingga tinggi. Faktor risiko termasuk riwayat keluarga, usia anak, dan jenis infeksi.

3. Mitos: Menekan Lidah Anak Selama Kejang Mencegahnya Tersedak**

Fakta : Menekan lidah anak selama kejang tidak membantu dan bahkan bisa menyebabkan cedera. Yang terbaik adalah memastikan anak berada dalam posisi yang aman dan menghubungi dokter.

4. Mitos: Memberikan Obat Demam Sebelum Demam Muncul Mencegah Kejang.

Fakta: Obat demam tidak mencegah kejang demam.Namun, memberikan obat demam setelah demam muncul dapat membantu mengurangi risiko kejang.

5. Mitos: Kejang Demam Tidak Berpengaruh pada Perkembangan Otak Anak.

Fakta: Meskipun sebagian besar kejang demam tidak berbahaya, beberapa penelitian menunjukkan bahwa kejang berulang dapat memengaruhi perkembangan otak anak. Oleh karena itu, penting untuk memantau dan mengelola kondisi ini dengan baik.

Ingatlah bahwa setiap anak berbeda, dan jika Anda memiliki kekhawatiran tentang kejang demam pada anak Anda, segera konsultasikan dengan dokter.(say)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *