BERITAU.ID, BATANG – Ketua Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah Kabupaten Batang, Harto Setiyono, menegaskan bahwa pihaknya netral dan tak tidak terlibat langsung dalam politik praktis. Oleh karenanya, Muhammadiyah Batang menonaktifkan sementara pengurus yang nyaleg.
Saat ini, jumlah warga Muhammadiyah di Kabupaten Batang mencapai sekitar 5.000 orang yang aktif. Dari jumlah tersebut, sekitar 20 orang di antaranya tertarik untuk mencalonkan diri sebagai legislatif. Mereka sementara dinonaktifkan dari kepengurusan Muhammadiyah.
“Kalau Muhammadiyah ada yang nyaleg, warganya secara otomatis nanti lepas dari kepengurusan sementara. Arah politik di Pilpres Muhammadiyah membebaskan warganya mau ke mana? Monggo yang penting cerdas jangan sampai salah sasaran,” ungkap Harto saat diwawancarai, Selasa 9 Januari 2024.
Dikatakannya sudah ada beberapa caleg dari berbagai partai telah meminta doa dan restu dari Pengurus Daerah Muhammadiyah Kabupaten Batang. Pihaknya pun tetap menjaga sikap netral.
“Kita tetap menjaga kedekatan yang sama terhadap semua, tidak memberikan dukungan kepada siapapun, kita tetap netral,” tegasnya.
Muhammadiyah tetap terbuka terhadap silaturahim dari berbagai partai politik seperti Golkar, Gerindra, PKS, PDIP, NasDem, PAN, dan Partai Umat.
“Siapa saja yang datang, ya minta doa, ya kita doakan,” ujarnya.
Dalam konteks ini, Setiyono memberikan pesan kepada calon legislatif dari Muhammadiyah yang mungkin terpilih, serta bagaimana cara menjalani kampanye.
Setiyono menjelaskan bahwa jika ada warga Muhammadiyah yang terpilih sebagai anggota legislatif, ia akan otomatis melepaskan diri dari kepengurusan sementara.
Dalam konteks Pilpres, Setiyono menjelaskan bahwa Muhammadiyah membebaskan warganya untuk memilih arah politiknya sendiri. Muhammadiyah tidak akan mengarahkan warganya ke arah tertentu, namun menyerahkan pada masing-masing individu untuk memilih dengan bijak.
Setiyono menekankan pentingnya pendidikan politik sehingga setiap warga Muhammadiyah dapat memilah dan memilih dengan bijaksana mana yang perlu didukung.
“Jangan sampai Muhammadiyah yang terlantar. Kalau memang caleg dari warga Muhammadiyah di PDIP jadi DPRD, bisa juga nanti PD Muhammadiyah aspirasinya lewat PDIP. Warga Muhammadiyah saya yakin bisa memilah dan memilih mana yang kira-kira perlu didukung,” pungkas Setiyono. (lis)