BERITAU.ID, PEMALANG – Guru-guru IPS di Kabupaten Pemalang telah memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) untuk mendukung kompetensi digital mereka. Workshop AI yang diadakan oleh MGMP IPS Kabupaten Pemalang bersama APEPSI Nasional bertujuan untuk meningkatkan kemampuan guru dalam pembelajaran, Kamis 29 Februari 2024.
Ketua MGMP IPS Kabupaten Pemalang, Junaedi, menyatakan bahwa tujuan workshop ini adalah untuk meningkatkan kompetensi guru dan memberikan sertifikat yang dapat digunakan untuk Ekinerja di Platform Merdeka Mengajar.
“Kami berharap agar para peserta dapat meningkatkan kompetensi digital mereka, sehingga dapat menyajikan pembelajaran yang lebih baik bagi siswa. Hal ini diharapkan dapat memperkaya pengalaman belajar siswa di kelas,” ujarnya.
Founder APEPSI, Sarwanto, menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan peluang bagi anggota MGMP IPS Kabupaten Pemalang untuk memperdalam pengetahuan AI dan membuat pembelajaran di kelas menjadi lebih menarik.
Workshop AI dihadiri oleh 100 anggota MGMP IPS dengan narasumber dari Pengurus APEPSI dan Kepala SMP Negeri 2 Bandar Kabupaten Batang, Dinok Sudiami. Dinok menekankan pentingnya menerapkan materi-materi yang telah disampaikan dalam pembelajaran di kelas. Ia menyatakan bahwa aplikasi AI seperti Chat GPT, Gamma app, Tome app, wepik.com, dan Quizizz dapat membantu mengurangi beban administrasi guru.
Selama workshop yang berlangsung sehari penuh, peserta dibekali dengan pengetahuan tentang berbagai aplikasi AI yang dapat digunakan dalam pembelajaran. Materi yang disampaikan mencakup beragam aspek kecerdasan buatan yang bermanfaat bagi guru.
Peserta diharapkan dapat memanfaatkan pengetahuan ini untuk menciptakan pembelajaran yang lebih menarik dan interaktif bagi siswa.
Dengan adanya pemanfaatan AI dalam pembelajaran, diharapkan guru tidak lagi terbebani dengan tugas administratif yang menghabiskan waktu. Sebaliknya, mereka dapat fokus pada penyajian materi pembelajaran yang lebih menarik dan memperkaya.
“Semua ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di Kabupaten Pemalang dan memberikan pengalaman belajar yang lebih bermakna bagi siswa,” harap Dinok. (lis)