Bakesbangpol Jateng Ajak Masyarakat Waspada Hoaks dan Ujaran Kebencian Jelang Pemilu

BERITAU.ID, BATANG – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Jawa Tengah bekerja sama dengan Aliansi Bela Garuda Kabupaten Batang untuk mengurangi penyebaran hoaks dan ujaran kebencian menjelang Pemilu 2024.

Mereka menampilkan imbauan di berbagai titik strategis di Batang sebagai langkah pencegahan, menginginkan Pemilu yang aman dan damai dengan partisipasi aktif masyarakat.

Kepala Bidang Ideologi dan Kewaspadaan Kesbangpol Provinsi Jawa Tengah, Pradhana Agung Nugraha, menyatakan bahwa langkah ini dilakukan untuk mendukung kesuksesan Pemilu 2024 dengan menghindari penyebaran hoaks dan ujaran kebencian di wilayah Jawa Tengah, termasuk di Kabupaten Batang.

“Hal ini kami lakukan agar Pemilu 2024 berlangsung aman dan damai. Dengan peran serta dari masyarakat,” ujar Kepala Bidang Ideologi dan Kewaspasaan Kesbangpol Provinsi Jawa Tengah, Pradhana Agung Nugraha.

Spanduk-spanduk tersebut mengusung pesan-pesan seperti “Waspada Provokasi Hoaks dan Ujaran Kebencian”, “Demokrasi Akan Kehilangan Makna Ketika Perbedaan Memecah Anak Bangsa”, dan “Satu Suara Untuk Masa Depan Indonesia”, sebagai bentuk pengingat akan pentingnya menjaga persatuan di tengah perbedaan politik.

“Supaya Pemilu 2024 mendatang harus bersih dari provokasi hoax, ujaran kebencian dan politisasi perbedaan sesama anak bangsa, dan juga ajakan agar apapun perbedaan pilihan politiknya, Bangsa Indonesia tetap bersatu,” imbuhnya.

Koordinator Aliansi Bela Garuda Kabupaten Batang, Ahmad, menekankan bahwa menjelang pelaksanaan Pemilu 2024, masyarakat perlu lebih berhati-hati terhadap berita palsu atau hoaks. Dia menegaskan perlunya selektivitas dalam menerima informasi, terutama yang tidak jelas sumbernya atau bersifat provokatif.

“Jangan mudah percaya dengan berita-berita hoaks, berita yang belum bisa dipastikan kebenarannya,” tukasnya.

Pihaknya juga menyoroti bahwa berita palsu seringkali menjadi pemicu konflik di masyarakat menjelang Pemilu. Maka dari itu, mengingatkan masyarakat untuk tidak mudah percaya pada informasi yang belum terverifikasi kebenarannya sebagai langkah penting dalam mengurangi penyebaran hoaks.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *